Kamis, 20 Agustus 2009

TUGAS TERSTRUKTUR
BOTANI
(Benang sari & Putik)









NAMA: IKA AKMALA
NIM : A1I007009
HORTIKULTURA





UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN
( UNSOED )
PURWOKERTO








BENANG SARI ( STAMEN )
Benang sari atau stamen (dari kata Latin stamen, 'benang pintal') ialah organ reproduksi jantan pada bunga. Setiap benang sari umumnya terdiri dari tangkai sari atau filamen (dari kata Latin filum, 'benang'), dan, pada ujung tangkai sari, kepala sari atau anter (dari kata Yunani kuna anthera, 'dari bunga'). Anter biasanya terdiri dari empat kotak sari, disebut mikrosporangia. Perkembangan mikrosporangia dan spora haploid yang terkandung di dalamnya (yaitu serbuk sari) mirip dengan mikrosporangia pada tumbuhan gimnosperma seperti pinus dan lumut. Serbuk sari dilepaskan dari anter, lalu jatuh, atau terbawa oleh agen eksternal — angin, air, atau hewan — ke putik bunga yang sama maupun bunga lain sehingga terjadi penyerbukan.
Pada stamen, epidermis filamen nya memiliki kutikula dan pada spesies tertentu yang juga memiliki trikoma. Filamen terdiri atas parenkim dengan vakuola yang berkembang baik dan ruang antar sel kecil. Seringkali, dalam cairan sel terdapat pigmen.
Pada setiap daerah terdapat sederetan pemula hipodermis yang membelah periklin membentuk dua lapisan. Lapisan dalam pemula ini merupakan sel sporogen primer yang dengan pembelahan berikutnya membentuk sel induk serbuk. Lapisan dalam pemula merupakan sel parietal primer yang dinding kantong serbuk sari dan bagian besartepetum berkembang sebagai hasil pembelahan sel antiklin dan periklin.
Tapetum membantu dalam penyaluran makanan saat perkembangan sel induk sari dan butir serbuk sari. Lapisan paling luar sel disebut ‘endostium’. Pembukaan kanting dsari dilakukan oleh lapisan ini. Mekanisme pembukaan kantong sari diawali pada saat / selama dehidrasi antera endotesium kehilangan air.
Oleh karena isi air sel menurun / berkurang dinding sel mati karena respirasi berhenti. Dalam irisan melintang sel tampak terbentuk trapesium. Karena, semua sel endotesium kehilangan air pada waktu yang hampir sama dan semua dinding luar melipat dan mengerut. Enditosium mengecil sehingga antera terbuka. Terbelah memanjang antara kedua kantong sari dari tiap lobus. Tempat pembelahan melalui stonium.
Sel epidermis di daerah ini sangat kecil, terutama bila dibandingkan dengan sel epidermis tetangganya. Sehingga, mudah sobek apabila antera masak. Ada beberapa tipe stomium. Pada Ericaceae dan Solanum, pembukaan terjadi pada ujung antera. Sementara, pada Lauraceae, pembukaan terjadi pada sisi antera.
Tapetum terbentuk sebagai hasil siferensiasi bertahap dalam dinding antera. Dalam beberpa kasus, jaringan sporgen berperan dalam pembentukan tapetum. Sel tapetum sangat jelas membesar, kaya denganpritoplasma dan mungkin multinukleat.
Tapetum dibedakan menjadi 2, yaitu :
• Tapetum kelenjar ( sekretori )
Tapetum sekretori apabila sel masih tetap dalam posisi aslinya, kemudian hancur. Isinya diserap pleh sel induk serbuk dari butir sebuk yang berkembang.
• Tapetum ameboid
Tapetum ameboid, apabila protoplas dan sel tapetum mengadakan pemantakan di antara sel induk sebuk dan butir yang berkembang. Mereka saling berlekatan membentuk tapetum peri plasmodium.

Penyerbukan dilakukan oleh angin, biasanya halus ndan kering unuran butir serbuk sari juga sangat beragam. ERDTMAN mengelompkkan butir serbuk sari berdasarkan ukurannya, yaitu :
• perminuta, berdiameter > 10 µm;
• Minuta, berdiameter antara 10-25 µm;
• Media, berdiameter antara 25-50 µm;
• Magna, berdiameter antara 50-100 µm;
• Permagna, berdiameter antara 100-200 µm;
• Giganta, berdiameter > 200 µm.
PUTIK ( GINOESIUM )
Ginoesium tersusun dari karpela bebas (apokarpus) atau berlekatan (sinkarpus) yang biasanya terdiri atas 3 bagian : 1. ovarium(bakal buah suatu bulatan yang berisi 1 atau lebih ovulum; 2. stilus (tangkai putik) yang dihasilka dari pemanjangan dinding ovarium; dan 3. stigma (kepala putik) merupakan bagian di ujung stilus yang memiliki struktur permukaan yang memungkinkan terjadinya penyerbukan ovulom menempel pasa daerah penebalan khusus dinding kerpela yang disebut plasenta.
Apabila karpela ditemukan pada tempat yang lebih tinggi daripada sumbu bunga, bunga disebut hipogin dan ovarium nya disebut superior. Apabila periantium dan stamen terdapat pada tepi perluasan diskus ke arah lateral, terdapat di atas ovarium bunga disebut bunga perigin dan ovariumnya disebut intermediate. Diskus yang cekung dapat menutup ovarium seluruhnya sehingga ovarium terletak di bawah organ bunga lain.

1 komentar: