Kamis, 13 Agustus 2009

SRIKAYA


I. Sejarah Srikaya

Srikaya atau serikaya atau buah nona (Annona squamosa), adalah tanaman yang tergolong ke dalam genus Annona yang berasal dari daerah tropis. Buah srikaya berbentuk bulat dengan kulit bermata banyak (serupa sirsak). Daging buahnya berwarna putih. Termasuk semak semi-hijau abadi atau pohon yang meranggas mencapai 8 m tingginya. Daunnya berselang, sederhana, lembing membujur, 7-12 cm panjangnya, dan berlebar 3-4 cm. Bunganya muncul dalam tandan sebanyak 3-4, tiap bunga berlebar 2-3 cm, dengan enam daun bunga/kelopak, kuning-hijau berbintik ungu di dasarnya.
Buahnya biasanya bundar atau mirip kerucut cemara, berdiameter 6-10 cm, dengan kulit berbenjol dan bersisik. Daging buahnya putih, menyerupai dan memiliki rasa seperti podeng.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Plantae

Divisio:
Magnoliophyta

Kelas:
Magnoliopsida

Ordo:
Magnoliales

Familia:
Annonaceae

Genus:
Annona

Spesies:
A. squamosa
Nama binomial Annona squamosa
L.



Menurut beberapa literature, tanaman srikaya (annona squamosa L.) diduga berasal dari Amerika Selatan. Kemudian tanaman ini menyebar luas hamper ke setiap daerah tropis maupun subtropis. Daerah penyebaran srikaya di Indonesia hingga saat ini belum ada data yang pasti. Di Pulau Jawa misalnya baru diketahui terdapat di daerah Jakarta dan sekitarnya, tangrang, sukabumi, cirebon, di pinggir jalan sepanjang jalur Subang-Indraayu, Surakarta, Yogyakarta dan Kudus. Semuanya ada dalam jumlah populasi yang kecil, tersebar dan diusahakan oleh penduduk secara tradional.

PROSPEK TANAMAN SRIKAYA

Konsumsi masyarakat terhadap buah-buahan segar dan hasil olahan, baik buah impor maupun produk domestik, saat ini mengalami pengikatan. Menurut data dari biro pusat statistik, konsumsi buah-buahan masyarakat baru sekitar 35 kg perkapita per tahun. Jumlah tersebut masih rendah jika dibandingkan dengan ketentuan FAO yang seharusnya sekitar 65 kg per kapita per tahun.
Volume pasar buah di dalam negeri dari tahun ke tahun menunjukkan kecenderungan naik. Setiap lima tahun pertumbuhan permintaan buah rata-rata mencapai labih dari 6%. Produk buah-buahan Indonesia hingga tahun 1991 baru mencapai 26.6 kg per kapita per tahun, sedangkan yang dibutuhkan sekitar 32.5 kg. dengan demikian, pemenuhan kebutuhan buah-buahan masih mengalami kekurangan sebesar 5 kg sehingga harus didatangkan dari luar negeri dalm bentuk impor buah. Menurut data ITC, kontribusi ekspor terhadap dunia untuk buah segar tumbuh rata-rata 13 % per tahun, sedangkan andil Indonesia baru sekitar 0.2 %.
Volume ekspor buah-buahan dari tahun 1990-1994 berturut-turut sebesar 3032,3 ton, 4201,9 ton, 29.594,7 ton dan 34.882,2 ton. Nilai dari tahun ke tahun terus menigkat, namun volume impor buah masih cukup besar. Volume impor buah-buahan dari tahun 1990-1994 berturut-turut sebesar 14.316,3 ton, 22.804,4 ton , 73.146,3 ton, dan 58.870,3 ton.
Dengan melihat nilai ekspor dan impor tersebut, maka pengembangan tanaman buah-buahan akan memiliki prospek yang sangat baik. Usaha budidaya yang intensif dapat mengurangi nilai impor yang makin besar. Selain itu, potensi pasar buah di dalam negeri masih cukup besar.
Buah srikaya masih dimasukkan ke dalam kelompok buah lain, karena produksinya relatif kecil walaupun merupakan komoditas yang strategis untuk dikembangkan. Produksi buah srikaya masih belum diketahui secara pasti karena lokasi pertanaman tersebar.


KANDUNGAN GIZI BUAH SRIKAYA
Menurut Direktorat Gizi Departemen Kesehatan Republik Indonesia, setiap 100 g daging buah srikaya segar mengandung komposisi gizi sebagai berikut :
• Kalori 101,00 kal
• Protein 1,70 g
• Lemak 0,60 g
• Karbohidrat 25,20 g
• Kalsium 27,00 mg
• Fosfor 20,00 mg
• Besi 0,80 mg
• Vitamin B1 0,08 mg
• Vitamin C 22,00
• Air
• Dan Bdd 58%.








Dikalangan penggemar tanaman buah jenis srikaya jumbo atau sering disebut srikaya new varietas sudah tak asing lagi. Sebenarnya di pasaran terdapat berbagai jenis srikaya, seperti srikaya gundul, srikaya merah, srikaya non biji srikaya afrika (pride of Africa) dan masih banyak lagi, namun dalam kesempatan kali ini akan saya bahas mengenai srikaya jumbo Australia.. Seperti posting terdahulu (topic tanaman buah), yang membedakan srikaya jenis ini dengan srikaya lokal adalah terletak pada sosok tanaman yang kokoh, dengan ukuran daun lebih besar, dan tentu saja buah yang lebih besar dari buah srikaya lokal.

Biji sedikit


Tanaman dengan ukuran buah yang besar hingga mencapai berat 8 ons per buah ini sangat genjah dan rajin berbuah baik di dataran rendah maupun dataran menengah. Dengan daging buah yang bertekstur lembut, tidak berpasir seperti srikaya lokal, beraroma harum dan memiliki biji yang relatif sangat sedikit adalah merupakan kelebihan lain jenis srikaya ini. Dengan kelebihan yang dimiliki ini, srikaya jumbo layak dijadikan pilihan lain untuk dikebunkan atau dijadikan tanaman koleksi.
Buah mulus dapat diperoleh bila pembungkusan buah dilakukan semenjak buah pentil atau seukuran kelereng. Kalau kita telat membungkus buah akan diserang semacam cabuk / kutu putih, dan ulat pengerek buah yang mengakibatkan buah tidak mulus atau bahkan busuk sebagian.
Penyakit yang biasa menyerang tanaman ini adalah cabuk putih yang bersarang dibawah daun dan ulat serta belalang yang juga menyerang daun. Untuk penanganan dapat dilakukan penyemprotan dengan pestisida yang ada dipasaran sesuai dengan petunjuk pada kemasan. Kadang kala kutu putih yang bersarang di bawah daun tidak mati oleh semprotan pestisida yang kita semprotkan, untuk itu dapat dicoba penyemprotan ulang dan jangan lupa tambahkan larutan sabun / detergen yang dicampur dengan pestisida. Larutan detergen / sabun dimaksudkan agar lapisan pelindung (lapisan lilin) pada cabuk putih dapat dihancurkan dan pestisida dapat mengenai cabuk secara kontak sehingga dia akan mati.
Pengembang biakkan tanaman ini pada umumnya dilakukan dengan cara okulasi (tempel mata), sambung susu ataupun sambung pucuk. Untuk okulasi, sambung pucuk dan sambung susu gunakan batang bawah (seedling) dari buah mulwo atau si nona. Batang bawah dari srikaya lokal bisa juga digunakan, akan tetapi pertumbuhannya lebih cepat bila menggunakan mulwo atau si nona.
bibit untuk tabulampot
Bibit dari sambung susu / okulasi / sambung pucuk akan belajar berbuah kurang dari 6 bulan dengan perawatan intensif. Lakukan penjarangan buah untuk mendapatkan hasil buah yang maksimal. Tanaman ini juga bisa dijadikan tabulampot, bahkan akan terkesan lebih eksklusif bila berbuah di media pot.






Malang benar nasib new varietas setinggi 6 m di kebun Prakoso Heryono. Sejangkung itu ia cuma menggendong 3 buah. Pohon lain berumur sama-4 tahun-sosoknya lebih pendek, hanya 2 m. Namun, 40 buah menyembul di ujung tajuk. Penampilan kontras itu gara-gara urusan pangkas-memangkas.

Menurut Prakoso, penangkar buah-buahan di Demak, Jawa Tengah. Pemangkasan rutin membuat srikaya lebih banyak cabang. Jika cabang lebih banyak, bunga pun muncul berlipat. Maklum, 'Dominasi apikal srikaya tinggi,' ujar Eddy Soesanto, pemilik nurseri Tebuwulung di Kelapadua, Depok. Tanpa pemangkasan, Annona squamosa terus tumbuh memanjang tanpa percabangan. Kalaupun bercabang, sedikit. Akibatnya bunga yang mestinya muncul di ujung cabang juga minim. Pada saat dipangkas, dominasi apikal dihambat sehingga cabang-cabang terbentuk dan tunas bunga terangsang muncul.

Pemangkasan sebaiknya dilakukan awal musim hujan. 'Peluang berbunga lebat lebih besar dibandingkan pemangkasan di musim kemarau,' kata Sobir PhD. Pada kemarau tanaman tidak mengalami pertumbuhan. Hasil fotosintesis disimpan sehingga cadangan makanan lebih banyak. Ini dipakai untuk pertumbuhan pada musim hujan. Prinsip itu yang dimanfaatkan ketika memangkas srikaya. 'Saat srikaya dipangkas pada awal musim hujan, tanaman punya cukup energi untuk memproduksi bunga,' tambah kepala Pusat Kajian Buah Tropika (PKBT), IPB di Bogor, itu.

Dengan begitu peluang buah yang dihasilkan pun lebih banyak. Pengalaman Eddy tanaman umur 1,5 tahun mampu menghasilkan 10 buah/pohon jika dipangkas memasuki musim hujan. Sebaliknya pemangkasan pada musim kemarau menghasilkan 5-6 buah. Memasuki kemarau tanaman kehabisan cadangan makanan yang terpakai selama pertumbuhan di musim hujan.
Umur tepat. Pemangkasan sebaiknya dilakukan pada tanaman minimal umur 1,5 tahun dari bibit asal susuan. Jika kurang dari itu, pasokan makanan untuk memproduksi dan membesarkan buah belum memadai. Akibatnya buah yang dihasilkan sedikit dan ukurannya kecil. Paling hanya 1-2 buah per pohon.

Untuk mendapatkan hasil maksimal, pemangkasan mesti tepat. Untuk memacu munculnya tunas bunga, Eddy memotong 2-3 daun di ujung ranting dengan menyisakan sekitar 2-4 mm tangkai daun. Selang 3 hari tangkai daun yang tersisa menguning dan rontok. Nah, dari bekas tangkai daun itulah keluar tunas baru yang disusul bakal bunga. Setelah dipangkas, tanaman diberi pupuk NPK seimbang sebanyak 1 sendok makan. Fungsinya untuk merangsang tunas cepat muncul.

Selain pemangkasan, faktor yang mempengaruhi produksi buah per pohon adalah waktu kematangan putik dan benangsari. 'Pada srikaya, putik matang lebih dulu dibandingkan benangsari,' kata Sobir. Makanya agar jumlah buah yang dihasilkan maksimal penyerbukan perlu dibantu. Cara yang lazim dilakukan dengan mengoleskan serbuksari dari satu bunga ke kepala putik di bunga lain menggunakan kuas. Supaya putik mudah diolesi, seludang bunga pembungkus putik dibuka lebih dulu.

Sayang, cara itu kurang efisien bila new varietas dikebunkan massal. Eddy mengatasi dengan cara memotong bunga kuncup menggunakan gunting. Pemotongan dilakukan setengah dari panjang bunga agar tidak merusak putik dan benangsari.

Menurut Sobir potong bunga membuat waktu putik dibuahi lebih panjang. 'Sebenarnya putik sudah matang ketika bunga masih kuncup, tapi belum bisa dibuahi karena benangsari belum matang,' ujarnya. Misalkan masa subur bunga betina 4 hari setelah matang. Cirinya kepala putik berlendir. Tanpa perlakuan apa pun, 3 hari pascaputik matang bunga masih tertutup karena menunggu benangsari matang.

Akibatnya waktu 'kawin' terbatas. Waktu tersisa untuk benangsari menyerbuki putik tinggal sehari. Jika bunga dipotong sebelum mekar, waktu putik dibuahi bisa 4 hari penuh. Pembuahan dengan bantuan angin dan serangga yang membawa benangsari bunga lain yang sudah matang.
Seleksi

Sebulan pasca pemotongan bunga muncul bakal buah. Agar hara tercukupi Eddy memberikan 1 sendok teh pupuk NPK seimbang 2 minggu sekali. Selain itu, new varietas butuh air banyak saat berbunga dan berbuah. Jika kurang air, bunga rontok dan pentil buah berwarna hitam kemudian gugur. Oleh karena itu Eddy menyiram anggota famili Annonaceae itu setiap hari hingga air keluar dari pot untuk tabulampot. 'Itu tandanya penyiraman sudah merata,' tambah pria kelahiran Jepara itu.

Sementara new varietas yang ditanam di kebun dibuatkan gundukan mengelilingi batang dengan panjang jari-jari 0,5 m. Lalu di akhir gundukkan itu dibuat cekungan sedalam 5 cm. Nah, penyiraman dilakukan 3 hari sekali ke gundukan hingga air memenuhi cekungan.

Buah yang muncul kemudian diseleksi. Hanya buah yang terlihat simetris dan bulat yang dipertahankan. 'Bila dalam satu cabang terdapat 2 buah berjarak kurang dari 20 cm, buang satu,' ujar pria 43 tahun itu. Tujuannya agar ukuran buah maksimal dengan pasokan makanan cukup.

Agar penampilannya mulus dan terhindar hama, buah dibungkus sejak berukuran panjang 6 cm. Pembungkus sebaiknya transparan atau yang bisa meneruskan sinar sehingga buah masih mendapat cahaya matahari. Itu agar penampilan mulus, kuning, dan menarik.

Cabang yang 'menggendong' buah disangga agar tak patah. Maklum, bobot buah rata-rata 600 g. Dengan pemangkasan cabang dan pemotongan bunga, new varietas berbuah lebat seperti pohon setinggi 2 m di tempat Prakoso. (Rosy Nur Ariyanti/Peliput: Nesia Artdiyasa). Kendala:
Jamur
Lalat buah

Pemupukan 6 bulan sekali dan menggunakan pupuk anorganik.
Srikaya bisa berbuah diluar musim.

Metode stressing :
• Potong akar
• Pengeringan
• Pelukaan

Perawatan:
• Pemupukan
• Penyiangan
• Penyemprotan.


Sarikaya < tanpa biji>
Jenis : new varietas < Australia>
nilai jual/ kilo Rp.75.000/kg di supermarket Rp. 10.000/ons. Bobot / buah 7 ons
Kapasitas produksi / pohon / tahun 8 buah dan 1 buah = 7 ons. Musim → maret – juni serta dapat hidup di Dataran rendah dan tinggi.

Biaya tetap
Lahan sewa 1 ha Rp. 6.000.000 Rp.6.000.000

Biaya variabel
Bibit 1 hektar 250 pohon x 75000 Rp.18.750.000
Dengan jarak tanam ( untuk 6x6 m )

Pupuk kandang / ha = 15 ton
15 x Rp. 250.000 Rp. 3.750.000

Pupuk anorganik NPK
150 kg x Rp. 10.000 Rp. 1.500.000

Pupuk daun (tambahan) Rp.500.000
Pengendalian hama dan penyakit Rp. 500.000

Tenaga kerja
100 HOK / tahun ( 25000 x 100 ) Rp.2.500.000
Lain-lain
Transportasi dll Rp.500.000
Peralatan pertanian
Tali rafia Rp. 100.000
Keranjang gede (15 kg)20 X Rp. 20.000 Rp.400.000
Cangkul 10 x Rp.40.000 Rp.400.000
Gunting steak 10 x 25000 Rp. 250.000 +
Rp.68.700.000

Pendapatan / tahun

Produksi 1 tanaman= 8 buah pada tahun pertama, 1 buah = 7 ons
1 ha 8 x 250 7= 1400 kg atau 1.4 ton/ha.

Pendapatan= harga jual x produksi
400.000 x 1400 = Rp. 105.000.000,-

Keuntungan= pendapatan – total biaya produksi
Rp. 105.000.000 – Rp. 68.700.000 =Rp. 36.300.000 / tahun.

Rp. 36.300.000 = 365 = Rp. 9000,- /hari

Analisis Kelayakan usaha

BEP produksi = total biaya
Harga
= Rp. 68700.000 = 916/kg
Rp. 75000,-

Hasil tersebut menandakan bahwa produksi mencapai 916 kg./ha, dengan Harga jual Rp. 75000,- usaha ini tidak untung dan tidak rugi.

BEP harga = total biaya
Produksi
= Rp. 68700.000 = Rp. 49072,- /kg
1400
R/C = total pendapatan
Total biaya
= 105.000.000
68.700.000
= 1.53


Artinya, dari setiap pengeluaran biaya dalam budidaya srikaya new varietas sebesar Rp. 1.00 akan diperoleh pendapatan sebesar Rp. 1.53.

1 komentar:

  1. PUSAT SARANA BIOTEKNOLOGI AGRO

    menyediakan HORMON GIBERELIN untuk keperluan penelitian, laboratorium, mandiri, perusahaan .. hub 081805185805 / 0341-343111 atau kunjungi kami di https://www.tokopedia.com/indobiotech temukan juga berbagai kebutuhan anda lainnya seputar bioteknologi agro

    BalasHapus